Cerita Mistis Penggemar Motor Tua"Disiram Kopi Dulu Baru Mau Hidup"

Cerita berbau misteri itu dirangkum dari pengalaman sejumlah anggota penggila motor tua, yang bernaung di kelompok Old Motorcycle Asosiation (OMA). Ahmad Bengar Harahap, ketua OMA menceritakannya kepada wartawan Sumut Pos, Kamis (3/6) kemarin.
“Kalau cerita kisah-kisah dan pengalaman para biker antik, saya rasa akan banyak sekali kisah unik, menggelitik hingga mistik. Ya, terserah percaya atau tak percaya tapi nyatanya ini banyak kami alami,” kata Ahmad.
Satu-persatu kisah mulai dibeberkannya. Pertama, kisah seorang anggota yang memiliki sebuah motor tua keluaran Rusia tahun 40-an. Pertemuan motor tua itu saja sudah cukup mengandung mistik. Bagaimana tidak, si anggota yang merupakan orang Semarang, suatu malam bermimpi. Dalam mimpinya dia harus pergi ke sebuah tempat. Nah, di sebuah tempat di pedalaman Semarang itu dia akhirnya bertemu dengan motor tua buatan Rusia itu. Namun, sebelum berhasil menemukannya, si anggota ini harus puasa mutih dulu beberapa lama.
“Dan percaya atau tidak, sepeda motor tua miliknya itu pernah ditawar mantan Kapoldasu Nanan Sukarna seharga Rp20 juta. Tapi karena proses pertemuan yang begitu sakral, akhirnya ditolak. Jadi dia gak lepas itu motor, padahal yang mau beli saat itu Kapoldasu,” kenang Ahmad yang akrab disapa Abeng itu.
Itu baru satu kisah. Kisah lain kata dia, belum lama ini anggota OMA melakukan perburuan motor tua ke daerah Lau Bakeri. Di sana, ada sebuah motor tua buatan Rusia, yang lama tak dimiliki dan tak pernah digunakan sejak tahun 60-an. Namun, ketika hendak membawa motor itu keluar dari dalam gudang penyimpanannya namun tak bisa.
“Waktu itu kami sampai 10 orang kalau tidak salah, mencoba mengeluarkan motor itu keluar gudang. Tapi tak bisa-bisa. Padahal harusnya didorong seorang saja itu bisa kalau ditilik dengan akal sehat. Tapi nyatanya ini tidak bisa. Kami pun bingung,” lanjut Ahmad.
Apa yang dilakukan selanjutnya sungguh tidak masuk akal. “Jadi, kami inisiatif saja untuk mencoba menyiramnya lebih dulu dengan kopi. Syukur,  akhirnya motor itu bisa dibawa pulang,” kata Ahmad yang juga dosen bahasa asing di Unimed itu.
Cerita punya cerita, warga setempat berkisah bahwa motor itu dulunya milik seorang Rusia yang memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri karena melihat istrinya selingkuh dengan orang lain. Bisa jadi, pemilik motor itu tak iklas saat hendak dibawa. “Percaya nggak percaya sih,” cetusnya.
Karenanya sambung dia, banyak alasan yang membuat biker motor tua tak sudi menjual motor tuanya meski dengan materi berapa pun. Sebab, bicara hobi bagi mereka jauh dari taksiran uang. “Ini masalah hobi, makanya akan sulit jika kepuasan kami diukur dengan uang,” tutupnya. (*)syaifulah/sumut pos http://www.hariansumutpos.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar