Ada pepatah ‘pertahanan terbaik adalah menyerang’ maksudnya dengan menyerang musuh diberi sedikit kesempatan untuk balik menyerang, mungkin ini arti pepatah tersebut. Bagi pengendara motor hal tersebut tidaklah baik diterapkan. Ada banyak kesalahan cara pikir bahwa lawan pengendara kita akan mengalah (memperpelan atau minggir memberi kesempatan untuk jalan). Cara pikir seperti ini biasanya dilakukan si kecil yang melawan si besar, karena ada aturan kecil tak tertulis, bahwa ada tabrakan motor kecil dan dan mobil besar maka si kecil lah yang menang, si mobil yang mengganti rugi. Jadi apakah defensife riding itu.
Apalah arti ganti rugi dari mereka yang menabrak, jika kaki atau tangan patah?. Defensive riding lebih dapat berlaku pada situasi dan kondisi apapun saat dijalan. Anggap saja semua yang menjadi penyebab kecelakaan baik itu ayam atau truk container sekalipun, anggaplah sebagai musuh yang sewaktu-waktu dapat mengambil tangan, kaki bahkan nyawa kita saat berkendara.
Defensife riding adalah lebih ditekankan pada faktor diri kita sendiri yang menentukan nasib di jalanan. Intinya adalah hati-hati, kecepatan yang diimbangi kesabaran dan ketepatan. Boleh melaju cepat tapi tepat saat membalab, sabar di jalanan saat ada pengganngu yang muncul.
Pengganggu tersebut umumnya adalah pengendara ceroboh, pengendara pemula, ibu-ibu, anak-anak orang menyebrang, hewan menyebrang dll yang muncul di jalanan, bila karena kesalahan mereka kita dapat menjadi celaka.
Dalam praktiknya saat di jalanan melihat musuh-musuh besar tersebut dari kejauhan, lebih baik kurangi kecepatan, jalan pelan tapi pasti untuk melewati pengganggu-pengganggu tersebut. Hati-hati perkirakan apa tindakan mereka sehingga kita bisa terhindar dari kecelakaan
Selain itu berdoa dahulu sebelum berjalan, defensife riding, tidak menghalangi kecepatan,tapi mengutamakan keselamatan. Jangan sampai kecelakaan menghentikan kenikmatan dalam berkendara.
Inspirasi by : motor plus ‘hukum si besar dan si kecil’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar